Disparekraf Jakarta Gelar Wisata Religi, Jelajahi Masjid Bersejarah Bersama Pelaku Wisata

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) menyelenggarakan perjalanan wisata berbasis keagamaan dan budaya lokal bertema “Wisata Religi”. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan daya tarik wisata religi Jakarta, mengoptimalkan promosi digital melalui content creator, dan memperkuat citra Jakarta sebagai Kota Toleransi dan Keberagaman, Minggu (16/03/2025).

Wisata religi merupakan kolaborasi Disparekraf DKI Jakarta dengan anggota asosiasi pariwisata, pelaku industri wisata, dan para content creator. Salah satu peserta, RM Anto Harprianto menyebut, kegiatan ini memberikan pengalaman unik kepada peserta untuk mendalami keberagaman agama di Jakarta, sambil menikmati keindahan dan kekayaan sejarah yang dimiliki kota ini.

“Konsepnya memang bertema religi dan kebetulan bertepatan di Bulan Ramadhan, jadi memaksimalkan kesempatan yang ada untuk meningkatkan wisata religi yang bisa kita eksplor di DKI Jakarta itu sendri,” katanya.

Rute perjalanan wisata religi, mencakup kunjungan ke masjid bersejarah dan beberapa situs keagamaan di Jakarta, seperti Masjid At-Tin, Museum Bayt Al-Qur’an, Museum Istiqlal, dan Masjid Al-Mubarok, serta ada juga wisata kuliner takjil di Bendungan Hilir (Benhil). Perjalanan ditutup dengan buka puasa bersama di RM Soto Betawi H. Ma’ruf.

Sepanjang perjalanan, peserta mendengarkan penjelasan dari pemandu wisata mengenai sejarah, budaya, dan keunikan setiap lokasi yang dikunjungi. Selain itu, peserta juga mendapat kesempatan mengeksplorasi tempat bersejarah secara langsung, mengambil foto, serta berinteraksi dengan tokoh agama setempat.

Menurut Anto, wisata religi dapat menjadi langkah positif dalam mempromosikan kekayaan sejarah, budaya, dan spiritualitas Ibu Kota. Adanya kolaborasi antarasosiasi dan pelaku wisata ini pun diharapkan mampu menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.

“Kegiatan ini juga dapat menjadi referensi bagi Watashi Travel dengan mengemas paket program wisata religi. Tujuannya, ide ini bisa mendukung spiritual tourism dan memperkaya pengalaman wisata di Jakarta,” ungkap Founder Watashi Travel tersebut.

Miftahul Janna

Founder Watashi di FGD Kemenparekraf, Dukung Sinergi Industri Wisata untuk Ekonomi Daerah

Founder Watashi Travel, RM Anto Harprianto menjadi narasumber pada Focus Group Discussion (FGD) Tugas Pembantuan Deputi Bidang Pemasaran. Agenda ini dilaksanakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia di Hotel Santika Bogor, Kamis-Sabtu (17-19/10/2024).

Anto membawakan materi berjudul “Insight serta Dukungan Industri Pariwisata terhadap Daerah.” Di hadapan peserta, dirinya menjelaskan tentang perkembangan industri pariwisata yang mengalami perubahan signifikan seiring pergeseran preferensi wisatawan.

Ia menyebut, pengunjung saat ini semakin tertarik pada konsep ekowisata yang menekankan keberlanjutan lingkungan dan wisata berbasis pengalaman. Tren digital tourism juga menjadi faktor utama dalam menarik minat wisatawan karena dianggap lebih praktis, seperti virtual tour. 

Menurut Anto, perubahan preferensi ini menuntut pelaku industri pariwisata untuk terus berinovasi dalam menawarkan layanan sesuai kebutuhan pasar. Dengan kata lain, destinasi wisata yang mampu beradaptasi dengan tren ini akan memiliki daya saing lebih tinggi di tingkat nasional maupun internasional.

Di samping itu, ia juga memandang sektor pariwisata memiliki pengaruh signifikan dalam mendongkrak perekonomian daerah. Beberapa dampak positifnya, yakni menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan daerah, memberdayakan UMKM, serta melestarikan budaya dan lingkungan.

“Agar sektor pariwisata dapat berkontribusi lebih bagi perekonomian daerah, diperlukan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan komunitas lokal dalam menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, Watashi Travel sendiri sebagai penyedia jasa wisata terus berkomitmen meningkatkan pariwisata Indonesia, seperti penyediaan pramuwisata profesional, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, promosi wisata berkelanjutan, serta kolaborasi dengan komunitas lokal.

“Peran komunitas lokal sangat penting dalam membantu layanan pariwisata di Watashi Travel, terutama dalam menciptakan pengalaman wisata yang autentik dan berkesan,” katanya.

Anto pun berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah nyata dalam meningkatkan sektor pariwisata yang berkelanjutan, bermanfaat bagi masyarakat, dan memperkuat eksistensi wisata Indonesia di kancah global.

Miftahul Janna